Inflasi, inflasi menghamburkan biaya historis akuntansi melalui
penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai asset dan beban-beban terkait, di
sisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan. Negara-negara
dengan inflasi tinggi sering kali menuntut perusahaan-perusahaan melakukan
berbagai perubahaan harga ke dalam perhitungan keuangan mereka.
Tingkat perkembangan ekonomi,factor yang mempengaruhi jenis
transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian menentukan manakah
yang paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi menentukan masalah
akuntansi yang dihadapi. Sebagai contoh, kompensasi eksekutif perusahaan berbasis
saham atau sekuritisasi asset merupakan suatu yang jarang terjadi dalam
perekonomian dalam pasar modal yang kurang berkembang. Tantangan-tantangan
akuntansi baru seperti, penilaian asset tak berwujud,dan sumber daya manusia,
semakin berkembang.
Tingkat pendidikan. Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit
(sophisticated) akan menjadi tidak berguna ketika disalah artikan dan
dadisalahgunakan. Sebagai contoh pelaporan teknis yang kompleks mengenai varian
perilaku biaya tidak akan berarti apa apa, kecuali para pembaca memahami
akuntansi biaya. Akan terdapat 2 jenis aturan akuntansi : yang satu untuk
perpajakan dan yang lain untuk laporan keuangan. Aturan pajak akan mendominasi
Negara-negara yang menganut kodifikasi hokum atau yang berbasis kredit, di mana
akuntansi untuk perpajakan dan pelaporan keuangan akan sama.
Dua orientasi akuntansi yang berkembang ditimbulkan oleh
keadaan keadaan operasi, sedangkan yang satu lagi dirancang untuk memenuhi
ketentuan hokum dan hokum pajak. Perbedaan antara penyajian wajar versus
kepatuhan hukum.
Budaya, berarti nilai-nilai yang berlaku yang dibagi oleh
masyarakat. Variabel budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara (seperti
sistem hukum) . Hofstede mendasari 4 dimensi budaya nasional ( nilai social ) :
(1) individualism, (2) jarak kekuasaan, (3) penghindaran ketidakpastian, dan
(4) maskulinitas. Analisis yang dilakukannya didasarkan pada data yang berasal
dari para karyawan sebuah perusahaan multi nasional besar dari AS yang
beroprasi di 40 negara yang berbeda.
Secara singkat individualisme (versus kolektivisme)
merupakan kecenderungan terhadap suatu tatanan social yang tersusun longgar
dibandingkan terhadap tatana yang tersusun ketat dan saling tergantung (saya
versus kita). Jarak kekuasaan adalah sejauh mana hierarki dan pembagian
kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima.
Penghindaran ketidakpastian adalah sejauh mana masyarakat tidak merasa nyaman dan
ambiguitas dan suatu masa depan yang tidak pasti. Maskulinitas (versus
feminitas) adalah sejauh mana peran gender dibedakan secara kinerja dan
pencapaian yang dapat dilihat. Beberapa ahli menyebutkan orientasi pencapaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar